Rafa Aditia anak yatim cita-cita yang menjadi pemain futsal profesional

Namanya, Rafa Anak ini mengenal Yatim Mandiri dari guru sanggarnya. Dari kakak dan gurunya pula ia tahu tentang ICM — sekolah yang membentuk santri berilmu dan mandiri.

Kakaknya adalah alumni ICM angkatan 7, dan dari cerita-ceritanya, ia mulai menaruh hati untuk bersekolah di sana.

Kini, ia tinggal bersama ibu dan tiga kakaknya. Sang ibu berjuang dengan membuka usaha jualan jajanan anak-anak di rumah.

Ada rasa bersalah di hatinya, karena ia kerap mengambil dagangan ibu tanpa izin. Namun, semua itu menjadi pengingat akan besarnya kasih dan pengorbanan seorang ibu.

Ayahnya telah tiada — meninggal pada malam takbir Idul Fitri, saat seharusnya kebahagiaan menyelimuti keluarga. Sejak itu, momen lebaran selalu terasa berbeda: senyum yang tersisa di wajah ibu selalu disertai kenangan pilu.

Meski demikian, mereka tetap berusaha bahagia. Kadang, ibu dan anak itu berjalan berdua mengelilingi desa, sekadar membeli jajanan sederhana.

Di tengah kesederhanaan itu, tumbuh tekad kuat: ingin menjadi pemain futsal profesional. Ia pernah meraih juara 1 dan 2 tingkat kabupaten, dan berjanji, jika suatu hari ia menang besar, uang hadiahnya akan ia berikan untuk ibunya.

Mari bantu anak ini mewujudkan cita-citanya melalui program Orang Tua Asuh (OTA) Yatim Mandiri.

Baca selengkapnya ▾